Prestasi Balap Motor di PON Jadi Solusi Geng Motor
"Keberhasilan tim balap motor Jabar di ajang Pekan Olahraga
Nasional (PON) XVIII/2012 di Riau, diharapkan bisa memberikan dampak
pada aktivitas generasi muda yang positif. Salah satunya terhadap
aktivitas geng motor yang saat ini kembali berulah."
Rio Teguh selaku Ketua kontingen team Balap motor PON Jawa barat
memimpin keberangkatan dari bandara Husein sastranegara Bandung pada tanggal 5 September 2012 pukul
07.20 WIB.
Keberangkatan Team diikuti 4 pembalap Berprestasi yang dimiliki Jawa
Barat sekelas Owie Nurhuda, Wahyu Widodo, Oki Ristan dan Anggi Permana Putra didampingi pula oleh pelatih Irvan Octavian dan Benny Baonk Nursandi serta
wakil manager Uki Jutomo.
Para atlet akan mengikuti ajang perebutan medali emas dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON)
XVIII/2012 cabang balap motor di Sirkuit Sport Centre Bangkinang,
Kabupaten Kampar, Riau.
Sebanyak 23 pembalap di
kelas perseorangan dan 15 pembalap Pengprov di kelas beregu lolos untuk berpartisipasi di PON Riau 2012.
Empat
medali emas diperebutkan dalam ajang ini. Mereka bermain di kelas 115
cc perorangan dan beregu serta 125 cc perorangan dan beregu.
Dan pada akhirnya, Provinsi Jawa Barat berhasil mengantongi dua emas dalam cabang balap
motor ini. Kedua medali emas tersebut berhasil diraih oleh Wahyu Widodo
dan Anggi Permana di kelas 125 cc beregu. Sedangkan satu medali emas juga berhasil diraih oleh Oki 'Ristan' Lukmansyah dan Owie Nurhuda di kelas beregu 110 cc.
Sementara itu pembalap tuan rumah, Riau juga berhasil mengantongi satu medali emas melalui cabang balap motor yaitu
Ifos Alfa Ria yang berhasil menyabet emas tersebut di kelas
perseorangan 110 cc. Ifos Alfa Ria menjadi yang terbaik setelah
membukukan waktu tercepat 18,06 menit.
Satu medali emas lagi
berhak menjadi milik Rafid Topan Sucipto, pembalap asal DKI Jakarta.
Pembalap andalan Jakarta ini mengantongi emas dari kelas perorangan
125cc.
Keberhasilan mereka diharapkan bisa menjadi contoh dan motivasi generasi muda lainnya dalam menyalurkan hobi balap motor.
Menurut istri
Gubernur Jawa Barat, Netty Prasetyani Heryawan saat menyambut kontingen
balap motor di gedung negara Pakuan, Jalan Oto Iskandardinata Kota
Bandung, Kamis (13/9/2012) "Keberhasilan
tim balap motor ini bisa menjadi sebuah kanalisasi bagi anak muda di
Jabar yang memiliki hobi balap motor. Salah satunya menjadi kanalisasi
atau penyaluran bagi generasi muda di geng-geng motor. Bukan tidak
mungkin mereka menjadi atlet balap motor profesional."
Netty menambahkan, sejatinya,
generasi muda yang terlibat geng motor bukan merupakan potensi yang
negatif. Namun, mereka hanya memerlukan perhatian dan pengakuan atas
kegiatan dan hobi mereka. Dan salah satunya bisa disalurkan
melalui cabang olahraga balap motor. Dishub dan Disorda harus mulai
mengajak mereka dan disalurkan ke cabang olahraga ini. Mudah-mudahan ini
menjadi solusi bagi penanganan geng motor," tuturnya.
Salah
seorang atlet balap motor PON XVIII/2012, Anggi Permana pun mengamini
pernyataan istri Gubernur Jabar. Anggi menilai, keberadaan geng motor
lebih kepada salah pergaulan dan kurangnya penyaluran minat generasi
muda.
"Saya selalu ingat apa yang dikatakan kakak saya Irvan
Chupenk. Kalau hobi balap dan ingin jadi pembalap, jadilah pembalap
profesional. Bukan pembalap kacangan atau pembalap liar. Dan saya kira
itu pun bisa menjadi gambaran bagi mereka yang gabung di geng motor,"
ujar peraih medali emas beregu 125 cc dan medali perunggu perorangan 125
cc di PON XVIII/2012 ini.
Untuk itu, dirinya mengajak generasi
muda untuk menyalurkan hobi dan kegiatannya kepada hal-hal yang positif.
Dan jika suka dengan balap motor, bisa disalurkan di sirkuit bukan di
jalanan umum.
"Kalau balapan liar di jalanan banyak resikonya.
Kalau jatuh, misalnya, siapa yang akan menolong. Beda dengan di sirkuit,
jatuh ataupun sampai patah kaki, misalkan, kita ada tim yang menolong.
Dan kalau berprestasi kita juga yang untung dan mendapat kebanggaan.
Tidak hanya kita tapi juga keluarga," tutur anak ke empat dari 5
bersaudara.
Terkait sirkuit atau lintasan, Ketua Umum Pengprov
IMI Jabar Oke Djunjunan mengaku telah melakukan pembicaraan langsung
dengan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan. Bahkan, tutur Oke, Gubernur
sangat merespon positif pembangunan sirkuit di setiap daerah.
"Beliau
(Gubernur) sudah pernah bicara dengan saya dan menginginkan setiap
kabupaten/kota di Jabar memiliki sirkuit sebagai upaya penyaluran hobi
generasi muda dan pembinaan cabor balap motor. Dan dengan prestasi balap
motor di PON XVIII ini, mudah-mudahan sirkuit tersebut bisa secepatnya
terrealisasi," tegas Oke.
You might also like:
0 komentar:
Posting Komentar